Badan Energi Atom Internasional kembali menegaskan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir 2015. Ini sekaligus membuktikan bahwa klaim Amerika Serikat terhadap Iran salah.
Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dikirim ke negara-negara anggota badan tersebut, menyebutkan bahwa Iran tetap berada dalam batasan, termasuk memperkaya uranium dan stok uranium yang diperkaya.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menegaskan Iran mematuhi kesepakatan tersebut.
Duta Besar Iran Kazem Gharibabadi mengatakan sebuah detektor untuk peledak nitrat berbunyi ketika inspektur berusaha memasuki pabrik pengayaan uranium Natanz pada 28 Oktober.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah memverifikasi dalam 15 laporan bahwa Iran memenuhi semua kewajiban nuklirnya dengan niat baik.
AS menuding Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir meskipun sudah dikonfirmasi berulang-ulang dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa Iran tidak terlibat dalam kegiatan membuat bom atom.
Teheran sepenuhnya menolak resolusi yang diadopsi oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA)
Kerja sama Iran dengan IAEA selalu didasarkan pada komitmen internasional dan dalam kerangka kerja teknis dan profesional.
Badan Energi Atom Internasional dan Iran setuju memperkuat kerja sama dan meningkatkan rasa saling percaya untuk memfasilitasi implementasi penuh Perjanjian Pengamanan Komprehensif Iran (CSA) dan Protokol Tambahan (AP).
Parlemen Iran yang didominasi konservatif mengesahkan undang-undang pada Desember yang menuntut negara itu menangguhkan beberapa inspeksi jika Amerika Serikat (AS) gagal mencabut sanksi. Undang-undang tersebut akan mulai berlaku pada Selasa.